20220326_224829

Cerita Haru Manusia Silver di Pemalang, Rela Berpanas-panasan Demi Nafkahi Keluarga

IMG-20221009-WA0010
120-500

Deteksinfo, Pemalang – Berbagai macam cara orang melakukan pekerjaan dilakukan demi sebuah nafkah, terkadang cara unik dan tak lazim di tempuh seseorang karena sulitnya mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Kali ini awak media berhasil mewawancarai seorang warga yang melakukan pekerjaan, dengan resiko kesehatan yang selalu mengintip kerawanan pada tubuhnya.

Adalah DW seorang lelaki berumur 25 tahun, seorang warga Purwokerto Selatan, Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Setiap hari melumuri sekujur tubuhnya dengan cat minyak yang semestinya buat mengecat kayu atau besi, akan tetapi demi mencari nafkah, DN bapak beranak satu ini, rela menahan panasnya cat minyak yang melumuri tubuhnya selama berjam-jam, ditambah sengatan matahari yang membakar aspal jalan tempat dirinya mengais rejeki.

Ditemui di Pos Polisi Sirandu depan Stadion Olahraga Mochtar Pemalang, Minggu, (9/10/2022 ), saat sedang mengecat seluruh tubuhnya dengan minyak cat berwarna silver, sehingga banyak orang menamai dirinya “Manusia Silver”, layaknya seperti Alien di film – film fiksi.

“Saya ngamen dengan mengecat seluruh tubuh, yang saya rasakan ya panas” katanya membuka percakapan dengan awak media.

Lanjut Ia katakan, untuk mengurangi rasa panas, dirinya mencampuri satu kaleng cat minyak ukuran tanggung separo minyak sayur di campurkan dengan separuh cat minyak.

Ketika diambil video dirinya, Ia keberatan, “Jangan Mas, kalau mau ambil foto saja” pintanya.

Dengan alasan, sudah banyak media yang memberitakan tentang Manusia Silver cuma buat konten saja, akan tetapi tidak lanjut menyelesaikan permasalah.

“Orang-orang seperti Saya yang mengais rejeki di jalan, tak pernah ada bantuan apa – apa” keluhnya.

Ia jelaskan, dirinya merantau ke Pemalang dengan bekerja sebagai “Manusia Silver” karena di Purwokerto sudah banyak saingannya.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang resiko tubuhnya yang dilumuri cat minyak, dirinya mengatakan, awal-awal tubuhnya terasa panas.

“Saya paksa rasa panas itu, bahkan sampai dada berasa sesak dan panas” katanya.

selama mengamen di jalanan Pemalang, dirinya berpindah – pindah tempat, melihat sepi – ramainya orang yang menaruh belas kasihan kepadanya.

“Saya tidak pernah memaksa pengendara yang berhenti di lampu merah untuk memberi uang, dikasih ya Alhamdulillah, tidak dikasih ngga apa – apa namanya rejeki pasti ada” tuturnya.

DN mengaku selama mengamen menjadi Manusia Silver, sehari bisa mendapatkan uang antara 100 hingga 150 ribu.

Uang itu, buat makan dan rokok, sisanya bisa di tabungkan, untuk dibawa pulang.

“Saya punya anak perempuan 9 tahun mas 1 anak, biarkan saya begini tak tempuh bekerja begini, tidur juga di emperan toko kalau malam, semuanya demi anak perempuan Saya, satu minggu Saya pulang ke Purwokerto” tuturnya lirih.

Usai berbincang dengan awak media, DN sang manusia Silver berpamitan mau memulai mencari nafkah di Lampu merah, dirinya berharap masih banyak orang – orang baik yang berbelas kasihan kepadanya, cuman uang recehan yang dia harapkan dari para pengendara kendaraan yang berhenti di lampu merah.

Pewarta Deteksinfo.com : Ragil Surono
Editor : Key

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terkait lainnya