20220326_224829

Pegongsoran, Desa Yang Masih Mempertahankan Kearifan Lokal Ditengah Globalisasi Perkotaan

IMG-20220508-WA0003
120-500

Deteksinfo, Pemalang –  Di tengah hiruk pikuk bisingnya kota Pemalang karena berada di jalur arus mudik yang sangat ramai, tentunya berdampak pada kebisingan dan polusi bagi kondisi kota Pemalang.

Dalam himpitan kebisingan perkembangan Kota, masih ada salah satu Desa diantara 20 Desa atau Kelurahan yang ada di Kecamatan Pemalang Kota yang masih mampu mempertahankan corak khas kehidupan seperti keadaan Pedesaan pada era tahun 1960-an, Di mana Ratusan Hewan jenis Kerbau Jawa masih bisa di jumpai milik Penduduk Desa Pegongsoran.

Eko dan Turanto, dua warga Pegongsoran diantara Penduduk yang masih mempertahankan kearifan lokal dengan memelihara kerbau di kandang pinggir hutan dan Kali Waluh, yang berada di sebelah Timur Hutan jati Milik Perhutani.

Deteksinfo.com/Ragil. Pemilik kerbau nampak memperbaiki kandang kerbaunya

 

Kebanyakan Warga Pegongsoran kecamatan Pemalang kota tersebut memelihara kerbau 4 – 6 ekor tiap orang, dengan penyebaran di Dusun Pegongsoran sendiri serta Dusun Pesalakan, yaitu dusun di sebelah selatan.

Menurut Turanto, yang juga sebagai kakak dari Kepala desa setempat yakni Turitno, mengatakan bahwasanya memelihara kerbau bagi dirinya adalah hobi dan tradisi turun temurun dari orang tuanya, Minggu (8/5/2022).

Dirinya memelihara kerbau sebagai buruh, dimana sistem upahnya yaitu Jika kerbau yang di pelihara olehnya beranak, maka anak kerbau itulah yang menjadi separuh upahnya dengan di jual terlebih dahulu kemudian uang nya dibagi dua, antara yang empunya kerbau dengan dirinya.

Deteksinfo.com/Ragil. Dua ekor monyet memasuki pemukiman warga

 

Hewan yang berdaging Gempal dan berwarna hitam ke abu-abu an tersebut, kini keberadaan nya semakin sulit di temui apalagi di daerah perkotaan seperti kecamatan Pemalang. Dimana pembangunan industri Pabrik, Kantor serta perumahan semakin kini semakin menghabiskan lahan.

Namun Pegongsoran, Desa yang hanya beberapa menit saja bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor dari Pusat kota Pemalang masih mampu bertahan sebagai Desa dengan gambaran seperti Perkampungan masa lampau.

Kerbau, suara burung saling bersahutan dan terkadang sekawanan monyet masih sering di jumpai di Desa yang berdampingan dengan harmonisasi Hutan dan Bengawan Kali waluh tersebut. (Ragil 74)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terkait lainnya