Deteksinfo, Prabumulih – Puluhan Masyarakat perwakilan dari 7 desa yang berdomisili di sekitar kantor Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 atau biasa disebut Masyarakat Ring 1 melakukan unjuk rasa didepan kantor GM pertamina Hulu Rokan Zona 4, kawasan Simpang Bawah Kemang, Rabu (18/1/2023).
Aksi tersebut, di jaga ketat oleh aparat Kepolisian dari Polres Prabumulih dan Security Pertamina hulu Rokan Zona 4.
Kapolres Prabumulih menurunkan kurang lebih 50 personil anggotanya.
Pantauan awak media dalam aksinya tersebut, para pengunjuk rasa berorasi menyampaikan tuntutannya, mereka meminta dilibatkan dalam pengawasan perekrutan tenaga kerja, dilibatkan dalam pengawasan penyaluran CSR dan meminta jatah tenaga kerja untuk penduduk lokal.
Salah satu pengunjuk rasa, Agus Sanjaya mengatakan bahwa, aksi ini dilakukan sebab perekrutan tenaga kerja tidak transparan, serta kebijakan yang dikeluarkan sarat dengan kepentingan beberapa pihak yang dilakukan secara prosedur perekrutan tenaga kerja yang benar.
“Kami pengen yang membuat keputusan temui kami, kami tidak anarkis. Kita bertemu di kantor lurah kami tidak mau bertemu di pertamina karna syarat kepentingan” ungkapnya.
Tidak banyak tuntutan kami, lanjut Ia katakan, cuman 50 tenaga kerja itupun hanya tenaga kerja harian bukan tenaga kerja tetap.
“Pertamina ini banyak pendor dan itu bisa ditaruh di bagian apa saja” tegasnya.
Setelah diadakan mediasi duduk bersama di ruang rapat GM Pertamina, ada beberapa poin yang bisa disepakati dari ke 5 poin tuntutan, namun tidak semua poin bisa di sepakati.
Menurut keterangan hasil wawancara media ini kepada pihak pertamina, ada poin yang belum bisa disepakati dan masih akan dipertimbangkan.
Fajri Abdurahmansyah, selaku asisten manager pertamina Hulu Rokan Zona 4 saat dimintai keterangan usai mediasi mengatakan, tidak semua poin tuntutan di sepakati.
“Kami akan melakukan diskusi kembali, selain itu kami juga akan evaluasi dan nantinya kami sampaikan tidak lanjutnya” ucapnya.
Pewarta Deteksinfo.com : Anang Cik Nalim
Editor : Key
