Deteksinfo, Madina – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mandailing Natal bersama Beberapa Wartawan dan Ketua DPC Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Bode Tanjung hadir dalam jumpa Pers di Cofee Kamse pada kamis, 14 April 2022.
Muhammad Riswan Selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mandailing Natal Merasa sangat janggal Atas kejadian 6 maret 2022.
Dimana pada waktu itu, di duga ada kebocoran gas beracun di sibanggor julu berasal dari PT. SMGP sehingga mengakibatkan 58 warga Dilarikan dan dirawat di rumah sakit.
“Kami sudah melakukan beberapa kali aksi. Aksi pertama pada Senin 28 Maret 2022 kekantor Bupati dan DPRD Madina dan Aksi Kedua Ke Polres Mandailing Natal pada jumat 1 April 2022” ucapnya.
Lanjut Riswan katakan, unjuk rasa ini Terkait insiden PT. SMGP atas dugaan kelalaian perusahaan yang mengakibatkan peristiwa kebocoran gas hidrogen Sulfida ( H2S) di PT. SMGP pada tanggal 6 Maret 2022 lalu.
Ia kemudian mempertanyakan press release yang di keluarkan PT SMGP pada senin 7 Maret 2022 terkait peristiwa dugaan kebocoran gas beracun di Sibanggor julu memiliki banyak kejanggalan.
“Pihak perusahaan menyimpulkan dalam waktu 24 jam bahwa korban yg dilarikan Ke Rumah Sakit bukan akibat Kebocoran Gas H2S. Itu yang membuat kejanggalan” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPC KWRI Madina, Bode Tanjung berharap Kepada Semua pihak yang berkompeten di Kabupaten Madina, Khususnya Pemkab, DPRD Madina, Polres Madina, Kejari Madina agar Lebih Memperhatikan Peristiwa dugaan Kebocoran gas beracun di Sibangor julu tersebut karena menyangkut Keselamatan jiwa dari Masyarakat. (MN85)