20220326_224829

DPPKBP3A Pasbar Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

IMG-20220514-WA0003
120-500

Deteksinfo, Pasbar – Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Pasaman Barat menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang dilaksanakan di Masjid Al Muklisin Kampung Baru, Jorong Timbo Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Jumat (13/5/2022).

Dalam kesempatan itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pasbar, Ny. Titi Hamsuardi didampingi Kepala DPPKBP3A Anna Rahmadia bersama Stakeholder terkait lainnya menyalurkan 70 paket bantuan khusus perempuan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Titi Hamsuardi menegaskan hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan merupakan Gerakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan anak, agar seluruh elemen masyarakat bergerak bersama dan memahami indikasi awal kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam keluarga sehingga kekerasan dapat dicegah dan tidak meluas kepada yang lain.

“Kenapa masyarakat harus bergerak aktif, karena masyarakat lebih mengetahui dan lebih dekat dengan keluarga, sehingga apabila masyarakat peduli, aktif dan berempati dengan suatu keluarga yang bermasalah di tengah masyarakat dapat diatasi dengan baik karena pada dasarnya permasalahan keluarga akan mempengaruhi anak” ucapnya.

Menurutnya, dengan adanya sosialisasi pencegahan kekerasan ini bisa menyampaikan maksud dan tujuan yang dapat menggerakkan semua untuk menguatkan tekad, komitmen dan bersinergi menyatukan langkah sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang cinta terhadap keluarga.

Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Anna Rahmadia menyampaikan kegiatan ini ditujukan untuk melindungi perempuan dan anak serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender seperti berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan.

“Kekerasan pada perempuan dan anak memiliki dampak psikologis yang buruk seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya. Butuh waktu yang lama untuk memulihkan si korban tersebut, sayangnya kekerasan terhadap perempuan baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah luka akibat cedera,” ucapnya.

Di momen ini juga ia mengingatkan agar para perempuan atau orang tua dapat berperan aktif dalam menjaga keutuhan rumah tangga dan keharmonisan keluarga sehingga dampak terhadap anak dalam masa pertumbuhan tidak terganggu.

Mengakhiri sambutannya Anna Rahmadia kembali menekankan bahwa anak merupakan kelompok yang sangat rentan dan mudah mendapatkan kekerasan dari lingkungan sekitarnya. Anak juga merupakan pribadi yang labil dan sedang mencari jati diri sehingga sangat rentan terprovokasi dengan lingkungan negatif sehingga perlu perhatian ekstra dari keluarga.

Diakhir kegiatan tersebut Ketua P2TP2A, Kepala DPPKBP3A dan yang lainnya membagikan 70 Paket bantuan khusus perempuan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada masyarakat yang hadir. (Muji)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terkait lainnya