Deteksinfo, Pemalang – Jika anda mendengar kata ” Penjara ” apa yang ada di benak pikiran? Pasti akan muncul gambaran tempat yang menyeramkan, penuh kekerasan, di balik tembok tinggi, berpagar kawat duri serta pemandangan penuh kengerian.
Ups, jangan salah bayangan itu tidak selamanya benar.
Rumah tahanan ( Rutan ) kelas IIB Pemalang, Jawa tengah, sebuah tempat karantina warga binaan yang terletak di kompleks alun – alun kota Pemalang menepis pandangan menyeramkan akan keadaan di dalam Penjara.
Bangunan Belanda yang di dirikan pada tahun 1925 itu, sejak di Pimpin Ary Nirwanto sebagai Kepala Rumah Tahanan sekitar dua tahun lalu, mengalami beberapa kali perombakan, baik fisik bangunannya maupun sistem managementnya .
Salah satu pojok bangunan Rutan yang dulunya kurang terawat berada di lantai atas, di sulap menjadi tempat kegiatan Warga binaan, di jadikan sarana Latihan olahan penyajian aneka varian kopi, dengan nama ” Kopi Janji Bui”. Sebuah ruangan yang peruntukannya, buat kelincahan dan kepandaian mengolah sajian kopi buat para Napi ( baca Warga binaan ).
Sugeng salah satu warga binaan, menuturkan jika dirinya sudah dua tahun mengikuti latihan menyajikan berbagai varian kopi seperti Robusta, Arabica, Gayo, Tuban dan kopi lokal Pulosari.
“Setelah selesai menjalani karantina ( masa hukuman ) saya akan buka kedai kopi mas” ujar Sugeng, Senin (25/4/2022).
Kepala Rutan Pemalang, Ary Nirwanto mengatakan jika di samping sebagai Latihan buat para warga binaan, kedai kopi di sini juga untuk menjamu para tamu termasuk rekan – rekan wartawan.
Lebih lanjut Ary menjelaskan, kami menerapkan sistem pembinaan di sini, mengedepankan sisi kemanusiaan dan kekeluargaan.
“Mereka warga binaan itu, sejatinya orang – orang baik, hanya karena situasi dan kondisi dinamika hidup, sehingga mereka di sini” ujar Pria kelahiran Semarang ini. (Ragil 74)